QOLBI.ID – Madura, sebuah pulau yang terletak di sebelah timur laut Pulau Jawa, bukan hanya dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi uniknya, tetapi juga dengan peran penting yang dimainkan oleh politikus lokal dalam kancah politik Indonesia.
Politik di Madura memiliki karakteristik yang unik, dipengaruhi oleh dinamika sosial, budaya, dan ekonomi setempat.
Sejarah dan Perkembangan Politik di Madura
Politik di Madura memiliki akar yang mendalam dalam sejarah pulau tersebut. Pada masa kolonial, Madura menjadi salah satu daerah yang diperhitungkan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Setelah kemerdekaan Indonesia, politik di Madura mengalami perkembangan signifikan, dengan munculnya tokoh-tokoh politik yang berpengaruh baik di tingkat lokal maupun nasional.
Karakteristik Politik Madura
Politik di Madura sering kali dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
1. Kekerabatan dan Patronase: Hubungan kekerabatan sangat mempengaruhi dinamika politik di Madura.
Sistem patron-klien (patronase) juga masih kuat, di mana tokoh-tokoh masyarakat atau keluarga besar memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan politik dan pemilihan umum.
2. Agama: Islam memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat Madura. Banyak politikus lokal yang menggunakan basis agama untuk mendapatkan dukungan. Pesantren dan tokoh agama (kiai) sering kali menjadi penentu dalam kontestasi politik.
3. Ekonomi Lokal: Sektor ekonomi, khususnya pertanian dan perdagangan, menjadi basis dukungan politik. Banyak politikus yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha lokal yang sukses.
Tokoh-Tokoh Politik Berpengaruh dari Madura
Beberapa tokoh politik dari Madura telah berhasil menorehkan nama di tingkat nasional. Berikut beberapa di antaranya:
1. KH. A. Basyir A. Syam: Seorang tokoh agama yang juga terjun ke dunia politik. Beliau memiliki pengaruh besar di kalangan pesantren dan masyarakat Muslim di Madura.
2. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si. : ia lahir pada 13 April 1980, adalah anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) yang pada pemilu 2019 meraih 10 besar suara terbanyak dengan perolehan 227.170 suara. Dalam masa jabatan 2019-2024 ini ia menjabat sebagai Wakil Badan Legislasi, Anggota Komisi VI DPR serta Sekretaris Fraksi PPP.
3. Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., : dikenal dengan nama Mahfud MD1 (lahir 13 Mei 1957) adalah seorang akademikus, hakim, dan politikus berkebangsaan Indonesia. Ia mengawali kiprahnya di dunia akademisi sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia, setahun setelah memperoleh gelar sarjana hukum dari universitas tersebut.
4. Achsanul Qosasi: Mantan anggota DPR RI yang sekarang menjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Beliau dikenal karena kontribusinya dalam pengawasan keuangan negara dan juga kepeduliannya terhadap pembangunan Madura.
Harapan ke depan bagi politikus di Madura adalah mampu mendorong perubahan positif yang lebih signifikan, baik dalam hal transparansi, akuntabilitas, maupun kesejahteraan masyarakat.
Dengan dukungan yang kuat dari berbagai elemen masyarakat dan pemimpin yang berintegritas, Madura memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar dalam kancah politik nasional.
Kesimpulan
Politikus di Madura memainkan peran penting dalam dinamika politik lokal dan nasional. Dengan memahami karakteristik unik politik Madura serta tantangan yang dihadapi, diharapkan para pemimpin politik dari pulau ini dapat terus berkontribusi positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui komitmen terhadap nilai-nilai integritas, transparansi, dan keadilan, politikus Madura dapat menjadi teladan dan motor penggerak perubahan bagi daerah dan bangsa.
