
QOLBI.ID, PAMEKASAN – Non Government Organization (NGO) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengungkap dugaan kongkalikong penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Pamekasan.
Dugaan kuat penyaluran BPNT di Pamekasan tidak sesuai Pedoman Umum (Pedum). Indikasinya, beras BPNT tanpa label, dan bahan pangan lainnya sebagian tak layak konsumsi.
“Sebagian KPM menerima beras tanpa label premium dan medium, beras tidak bersertifikat. Itu tidak boleh, dan bahan pangan lainnya jelek,” kata Iklal, saat ditemuai usai aksi domonstran di depan kantor Dinasos Pamekasan, Selasa, 22 Desember 2021.
Demo NGO Tak Ditemui Kepala Dinsos Pamekasan
Massa NGO pulang dengan kecewa, karena tidak ditemui Kepala Dinsos, Moch Tarsun, Massa sempat memaksa masuk kantor Dinsos, bahkan sempat terjadi saling dorong dengan pihak kepolisian.
Pihak kepolisian yang tidak mengingin hal buruk terjadi, akhirnya memperbolehkan perwakilan massa masuk kantor Dinsos, untuk cek and ricek keberadaan Tarsun, yang kebetulan ada di Kejati
“Kami kecewa bapak Tarsun tidak bisa menemui kami dengan alasan berada di Kejati,” tutur Iklal.
Moch Tarsun Tutup Mulut
Moch Tarsun ogah memberikan keterangan terkait temuan NGO saat dikonfirmasi, ia melah melempar persoalan tersebut kepada pendamping BPNT.
“Ke pendamping BPNT ya,” singkat Tarsun, saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp.(ROS/HER)