QOLBI.ID, PAMEKASAN – Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah kembali menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan. Kali ini, Said Abdullah menggandeng Remaja Masjid (Remas) Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Sosialisasi dilaksanakan di Musala Desa Campor, Minggu, 30 Juli 2023, pemuda, tokoh masyarakat dan petani sekitar menjadi peserta kegiatan tersebut.
Solehoddin selaku pembicara memaparkan tentang empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Salah satu tugas tokoh masyarakat dan pemuda selain mengamalkan juga mengawal Pancasila, sebagai benteng pertahanan negara,” kata Solehoddin.
Narasumber lainnya, Ustadz Mahrus Sholeh menyampaikan kebanyakan kegaduhan dan konflik yang terjadi di masyarakat timbul karena membaca berita hanya sebatas judul saja, malas untuk membaca isinya.
Untuk itu, aparatur pemerintah, pemuda dan tokoh bmasyarakat sebagai ujung tombak memiliki tanggung jawab dari perkembangan negatif arus informasi.
“Ikut serta memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan,” tuturnya.
Mahrus Soleh mengapresiasi langkah Remaja Masjid, Organisasi ini telah berupaya memberikan edukasi pentingnya toleransi yang dikemas dengan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Acara ini, kata dia, juga sebagai wujud kontribusi bersama untuk kemajuan Indonesia.
“Remas Desa Kompor ini telah memberikan pencerahan terhadap gejolak-gejolak yang mengenyampingkan nilai-nilai pancasila. Edukasi ini sangat penting untuk dapat mengantisipasi sejak dini,” ungkap pemuda yang sehari-hari sebagai tenaga pendidik.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pamekasan Berkreasi Makhrus Alifandi mengajak peserta untuk lebih kreatif, apalagi era digital seperti sekarang. Kecanggihan teknologi bisa dijadikan ladang penghasilan.
“Tapi, juga harus juga ekstra hati-hati dengan semakin mudahnya penyebaran berita hoax melalui internet,” urainya panjang lebar sambil memaparkan beberapa contoh kejadian akibat korban berita bohong.(*)