QOBI.ID, PAMEKASAN – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, demonstrasi ke kantor kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis 18 November 2021.
Mereka menyoal kelangkaan pupuk bersubsidi dan Harga Eceran Tertinggi (HET), yang dinilai melambung tinggi.
Aksi aktivis GMNI Pamekasan ini merupakan kali ketiga dengan tuntutan yang sama kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan DPRD
“Kami turun lagi karena eksekutif dan legislatif gagal mengatasi kelangkaan pupuk dan HET yang tinggi,” kata Korlap Aksi, Taufiqurrahman.
Karena tidak ada tindakan jelas dari DKPP dan DPRD, para aktivis melempar telur busuk ke kantor DPRD Pamekasan.
“Aksi lempar telur ini bentuk kekecewaan kami dengan simbol anggota legislatif dan eksekutif yang kami anggap sangat menjijikkan,” ungkapnya.
Bung Taufiq, begitu ia disapa, aktivis GMNI Pamekasan akan terus mengawal kelangkaan dan HET pupuk di Pamekasan, hingga DKPP dan DPRD Pamekasan mengatasi masalah yang dialami petani di Pamekasan.
“Saat ini rakyat Pamekasan kesulitan beli pupuk karena langka, kondisi seperti harus diperhatikan, jangan memikirkan perutnya sendiri,” tegas Taufiq.(ROS/HER)