Pada malam yang diselimuti kesendirian
Aku menemukan banyak celah-kekurangan
Belum lagi ricuh dalam kegelisahan
Bak berdiri diantara ketidakpastian
Seorang ibu menelepon menanyakan kabar keadaan
Setiap katanya berselendang kerinduan
Terdapat aroma harapan yang senantiasa dipanjatkan
Ibu tidak ingin anaknya pulang memikul kegagalan
Sebelum di tutup sempatkan meminta restu
Izin Tuhan tegantung ‘ya’ atau ‘tidak’-nya ibu
Peluk senyumnya dengan merawat rindu
Simpan kisahnya untuk bekal sungkem temu
Membaca diri butuh kelembutan hati
Jiwa yang tenang serta terkonsentrasi
Jangan mudah putus asa lalu pergi
Bacalah dengan sangat berhati-hati
Suara ibu semakin lirih.
Ajaz Elmazry*
Sumedangan, 15 Januari 2021