QOLBI.ID, PAMEKASAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Mathur Husyairi menyebut bahwa Madura jadi tempat pencucian dana hibah yang dialokasikan Pemprov Jawa Timur.
Bukan tanpa alasan Mathur, begitu ia disapa, menyebut hal tersebut. Menurut politikus Partai Bulan Bintang (PBB) itu, dana hibah yang dialokasikan Pemprov Jatim untuk Madura tembus 800 miliar hingga 1 triliun.
Dana hibah yang dialokasikan ke Madura, kata Mathur, tidak hanya tahun ini, 2022, tahun-tahun sebelumnya, angka dana hibah tidak jauh berbeda.
Namun fakta di lapangan masih sangat memprihatinkan. Infrastuktur masih berantakan, jelek, dan sulit diakses, bahkan Madrasah Diniyah masih kesulitan memperbaiki gedung.
“Beda lagi dana yang dikucurkan OPD Pemprov Jatim ke Madura melalui PUPR, Peternakan, pertanian dan instansi lainnya,” kata Mathur, saat mengisi Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Diskusi Publik di hotel Cahaya Berlian, Pamekasan, Minggu, 19 Juni 2022.
Karena dana hibah tidak berdampak besar terhadap pembangunan di Madura, Mathur meminta kepada semua elemen masyarakat Madura untuk mengawasi realisasi dana hibah tersebut.
“Jangan biarkan Madura jadi tempat pencucian dana hibah, karena fakta di lapangan, infrastruktur di Madura masih jauh dari kata layak, khususnya di pelosok desa,”