QOLBI.ID, PAMEKASAN – Sehari setelah dilantik sebagai Ketua Takmir Masjid Asy-Syuhada Pamekasan, Madura, Jawa Timur, KH. M. Sahibuddin, disorot oleh kalangan kelompok yang mengatasnamakan jamaah.
Penunjukan mantan Rektor Universitas Islam Madura (UIM) tersebut sebagai Ketua Takmir Masjid Asy-Syuhada dinilai politis.
Kampanye penolakan Sahibuddin melalui demonstrasi dan spanduk yang dipasang di area pagar Masjid Asy-Syuhada Pamekasan.
Alasan kelompok yang melakukan penolakan terhadap Sahibuddin, karena dianggap masih aktif disalah satu Partai Politik (Parpol).
Kepada awak media, Sahibuddin menegaskan tidak ada politisasi masjid, tidak ada kepentingan politik atas penunjukan dirinya sebagai takmir masjid Asy-Syuhada.
“Tidak ada politisasi, Masjid Asy-Syuhada tetap pada fungsinya sebagai tempat ibadah umat muslim,” kata Sahibuddin, Jumat, 3 Maret 2023.
Menurut Sahibuddin, penunjukan dirinya merupakan kewenangan penuh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
“Keinginan Bupati, masjid Asy-Syuhada menjadi pusat keislaman di Pamekasan,” tuturnya.
Ia pun berkomitmen akan membangun etos kerja takmir, melakukan pengabdian kepada agama dan jamaah di Pamekasan.
“Kami juga akan benahi manejemen dan fasilitas sesuai kebutuhan,”terangnya.
Sebagaimana diketahui, Sahibuddin resmi dilantik sebagai Ketua Takmir Masjid Asy-Syuhada, oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, di Mandhapa Agung Ronggosukowati, Kamis, 2 Maret 2023.(*)