QOLBI.ID, PAMEKASAN – Sejak awal Oktober 2022, petani di Wilayah Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku kesulitan mendapatkan pupuk. Entah kenapa, hingga saat ini mereka belum ada solusi.
Petani di Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Asnawi mengatakan, pupuk di Desa Sana Laok bukan lagi langka, tapi tidak ada. Kendati itu, petani bontang-banting mencari pupuk hingga lintas desa.
“Kalau langka mungkin masih ada, ini sudah tidak ada,” kata Asnawi, Selasa, 18 Oktober 2022.
Asnawi sendiri mengaku telah koordinasi dengan pihak kelompok tani. Hasilnya nihil, tidak ada pupuk.
“Cè’ Mâlârâddhè Gustè,” keluhnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pamekasan, Ajib Abdullah, belum memberikan keterangan terkait kelangkaan pupuk bersubsidi. Saat dikonfirmasi via telepon, nomor yang bersangkutan bernada tidak aktif.
Kelompok Tani Terima Kouta Pupuk 8-9 Ton
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan, Abd Rasyid Fanshori mengungkapkan, pengiriman pupuk dilakukan dua kali dalam seminggu.
Sekali pengiriman, kata Fanshori, masing-masing kelompok tani menerima kuota 8 sampai 9 ton, ada yang mencapai 16 ton untuk Desa besar, seperti Desa Tlontoraja.
“Delapan ton itu cukup untuk 20 petani,” ungkapnya.
Fanshori sendiri mengaku hanya bisa mendorong distributor agar pengiriman lancar, bahkan ia mengaku ikut serta mengawal distribusi pupuk khususnya di wilayah Pantura.
Distribusi Pupuk Rawan Diselewengkan
Fanshori menyebut banyak faktor kelangkaan pupuk di Pamekasan. Salah satunya, karena kebutuhan petani secara bersamaan.
“Kelangkaan pupuk bisa juga kerena dijual ke desa lain oleh kelompok tani. Ini misalnya terjadi, bisa juga kios dan kelompok tani bermain,” kata Abd Rasyid Fanshori.
Oleh karena itu, anggota DPRD dari Fraksi PPP, tersebut meminta semua pihak untuk mengawal distribusi pupuk agar tidak terjadi kongkalikong oleh pihak terkait
“Proses pengiriman pupuk dari distributor ke kios, dari kios ke kelompok, baru terakhir kepada petani, yang potensi bermain dalam distribusi ini kios dan kelompok tani,” terangnya.