QOLBI.ID, PAMEKASAN – Reuni Gerakan Rakyat Menggugat melakukan aksi demonstrasi ke kantor Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, Senin, 20 September 2021.
Banyak fakta menarik sebelum hingga sesudah demo refleksi tiga tahun kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam, demo berlangsung singkat.
Simak enam fakta menarik aksi Reuni Gerakan Rakyat Menggugat, yang dirangkum qolbi.id.
Dirikan Panggung Orasi Demonstran
Bupati Baddrut Tamam mendirikan panggung khusus bagi massa aksi yang mengatasnamakan Reuni Gerakan Rakyat Menggugat.
Panggung tersebut dilengkapi sound system dan kursi bagi para pimpinan OPD, dan perwakilan massa aksi yang hendak berdialog
Mas Tamam, begitu ia disapa, sengaja menyediakan panggung bagi demonstran, guna menampung aspirasi mereka secara detail.
Bupati Sambut Baik Demonstran
Mas Tamam menyambut baik kedatangan demonstran, bahkan ia menyampaikan terimakasih atas aspirasi yang disampaikan.
Gertak Sambal
Jenderal Lapangan, Zaini Wer-wer dan Musfikul Khoir, melaporkan kepada pihak kepolisian bahawa massa aksi sebanyak 10 ribu orang, dari unsur LSM, aktivis, Ormas, Toga, Tomas, PKL, tokoh pemuda, abang becak, pengusaha dan elemen masyarakat lainnya.
Namun faktanya, massa aksi yang datang untuk menyampaikan aspirasi kurang lebih 50 orang.
Demo Berlangsung Singkat
Dengan cara santun, Mas Tamam berpamitan kepada massa karena ingin menghadiri pertemuan bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, meninggalkan massa aksi setelah memberikan pernyataan.
Massa Bertahan
Massa memilih bertahan di depan kantor Pemkab Pamekasan, sekalipun Bupati meninggalkan para demonstran, mereka bertahan hingga pukul 14:00, aksi berlangsung pukul 11:00 Wib.
Jumlah Petugas Pengamanan Lebih Banyak dari Massa Aksi
Petugas kepolisian yang mengamankan aksi di depan kantor Bupati Pamekasan lebih banyak dari massa. Polres terjunkan personil hingga ratusan karena massa yang dilaporkan mencapai 10 ribu orang.(ros/mank)