QOLBI.ID, PAMEKASAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Totok Hartono, dinilai sosok yang tepat menggantikan posisi Wakil Bupati Pamekasan, Rajae, yang meninggal dunia, Kamis, 13 Desember 2020.
Selain Totok Hartono, istri alm Rajae, Yuni Laily Fitriyah. Kedua tokoh ini diyakani mampu menjadi tandem Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Totok Hartono maupun Yuni Laily Fitriyah sama-sama memilik keunggulan, Totok adalah sosok birokrat senior yang dinilai paham terkait kondisi Pamekasan.
Keunggulan Yuni Laily Fitriyah ada pada posisi koalisi yang dikenal selatan-utara, dan koalisi aktivis PMII-HMI. Format koalisi ini terbukti mengantarkan Baddrut Tamam-Rajae menduduki kursi Bupati dan Wakil Bupati.
“Apabila memilih Yuni Laily Fitriyah menduduki kursi Wabup yang kosong, maka slogan koalisi selatan-utara itu tetap terpelihara dengan baik, yang bersangkutan berasal dari wilayah pantura dan mantan aktivis mahasiswa,” kata mantan Ketua Gerindra Agus Sujarwadi, Senin, 18 Januari 2021.
Dua figur ini menurut Agus, panggilan Agus Sujarwadi, diterima semua kalangan. Oleh karenanya, mereka layak menjadi opsi penggati alm Rajae.
“Ada dua orang yang menurut saya aman dan diterima oleh semua kalangan, yaitu Bapak Sekda (Totok Hartono), dan istri alm Wabup Raja’e sendiri (Yuni Laily Fitriyah),” ungkapnya.
Pengganti Wabup Segera Dibahas
Agus Sujarwadi menyarankan pengganti Wabup Pamekasan segera dibicarakan. Selain karena kepemimpinan sangat penting, Bupati Baddrut Tamam butuh tandem untuk menyelesaikan segela persoalan sekaligus menggapai keinginan ‘Pemakasan Hebat.
“Bupati tidak bisa single fighter memimpin Pamekasan, oleh karenanya kekosongan Wabup segera diisi,” ungkap Agus.
Agus mengaku tidak memiliki kepentingan terkait pengganti Wabup Rajae. Cuma ia merasa bertanggungjawab memberikan saran sosok yang dianggap cocok menggantikan alm Rajae.
“Saya tidak punya kepentingan, cuman saran saya sebagai mantan ketua dan ikut mengawal merasa bertanggung jawab. Karena sejak pemilu tahun 1998 saya berkecimpung, jadi saya paham karakteristik masyarakat Pamekasan,” tandasnya. (gus/her)