QOLBI.ID, PAMEKASAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Fathor Rahman menemukan kejanggalan terkait bantuan sarana prasarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Pantura.
Menurut Fathor, begitu ia disapa, ada bantuan yang diterima salah satu SMP di wilayah Pantura mencapai Rp 726 miliar dengan jumlah 94 siswa.
“Ada indikasi permainan di sini, siswa yang banyak itu membutuhkan fasilitas yang banyak pula,” kata Fathor Rahman, Minggu, 20 Juni 2021.
Oleh karenanya, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, lebih selekstif merealisasikan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Bantuan besar kepada sekolah minim siswa akan membuat curiga publik ada permainan,”ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan, Akhmad Zaini mengaku bantuan sarana prasaran untuk pendidikan ditentukan pemerintah pusat melalui data Dapodik.
“Kami tidak bisa intervensi karena yang menentukan bantuan itu pemerintah pusat (kementerian,red). Sekolah ini dapat sekian,”terangnya.(mank/her)