QOLBI.ID, PAMEKASAN – Petambak garam di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terpaksa harus menerima kenyataan pahit setelah mengalami kerugian akibat kemarau basah yang terjadi di wilayah tambak.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Hadi Agus Subeno mengatakan lahan pegaraman milik petambak di Pamekasan rusak akibat hujan yang terjadi.
Mereka pun terpaksa harus memasang kembali geoisolator sebelum memperbaiki saluran dan tanggul.
Selain materi, para petambak garam di Pamekasan rugi tenaga. Akibat kerugian itu, ada petambak belum memulai budidaya garam.
“Rusaknya lahan diperkirakan Rp 500 ribu setiap meja kristal,” kata Hadi Agus Subeno, Selasa, 13 Juli 2021.
Menurutnya, terjadinya kemarau basah tahun ini akan berdampak besar pada produksi garam di Pamekasan.
“Jika kondisinya seperti ini produksi garam akan menurun seperti tahun 20216 lalu hingga 15 ribu ton,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, hasil produksi garam rakyat mencapai 152.540 ton, masa panen Mei hingga Desember 2019. Pada tahun 2020, hasil produksi 38.836 ton atau menurun sekitar 25 persen.
“Tahun ini ada satu petambak yang panen Mei kemarin,”terangnya.(mank/her)