QOLBI.ID, PAMEKASAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, MH Said Abdullah, kembali menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan, Minggu, 2 April 2023.
Kegiatan politikus yang juga anggota MPR itu dikemas dengan ngabuburit Ramadhan di aula salah satu cafe di Pamekasan, Jalan Brawijaya.
Rangkaian acara sekaligus buka puasa bersama tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai kalangan. Tidak hanya bukber, legislator yang akrab dipanggil Boeya itu juga membagikan sembako kepada masyarakat.
Sekretaris PC GP Ansor Pamekasan, Badri menyatakan empat pilar kebangsaan sangat penting untuk diketahui generasi milenial. Menurutnya, ini penting untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Sosialisasi empat pilar merupakan tugas setiap anggota legislatif dan harus terus disuarakan,” terangnya saat menjadi pemateri dalam kegiatan yang dihadiri perwakilan organisasi kemahasiswaan tersebut.
Sosialisasi ini kata Badri, bertujuan agar masyarakat memahami bangsa ini harus menjadi negara kesatuan yang kuat. Empat pilar ini dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, konflik antar masyarakat bisa dihindari dan diminimalisir.
“Isi dari empat pilar kebangsaan ini sebagai semboyan negara kesatuan Republik Indonesia. Kita wajib bangun pemahaman gotong royong dan hidup rukun,” ujarnya.
Bastrux panggilan akrab Badri juga menyinggung hiruk pikuk terkait konstelasi politik nasional, karena saat ini sudah memasuki tahun politik. Dia mengajak agar melawan politik identitas yang dilakukan. Oleh siapapun.
“Ada kondisi politik dimana isu terkait politik identitas tidak boleh terjadi, ini harus dilawan. Karena pola-pola seperti itu hanya mengancam konflik horizontal,” Bastrux menambahkan.
Pada kesempatan itu Ketua Forum Kerukunan Wanita Umat Beragama, Maghfiroh turut jadi narasumber dan berdialog dengan ibu-ibu rumah tangga dan warga yang hadiri buka puasa bersama.
Dalam paparannya, dia mengajak ibu bu menjadi garda Terdepan menjaga toleransi dan merawat NKRI. Selain banyak bersentuhan dengan banyak kegiatan, ibu ibu lebih cenderung lebih mengedepankan hati dalam berbagai hal.
“Kita sebagai umat harus rukun. Tidak boleh pandang suku bangsa dan agama tertentu. Karena disitulah nilai dan implementasi sebenarnya dari Empat Pilar Kebangsaan tersebut,” pungkas perempuan lajang tersebut.(*)