QOLBI.ID, PAMEKASAN – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, kembali menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan. Kali ini digelar di Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Madura, Jawa Timur, Jumat, 2 Juni 2023.
Sosialisasi tersebut membahas pentingnya warga negara dalam merawat kebhinekaan, persatuan dan kesatuan NKRI. Salah satu bukti keseriusan untuk merawat itu, bisa dengan cara saling memenuhi hak dan kewajiban masing-masing orang.
“Petani, buruh tani dan para kuli bangunan yang tempat tinggalnya di desa juga butuh pemahaman empat pilar kebangsaan. Dan mereka juga punya hak yang sama,” kata Zainullah, tokoh pemuda yang menjadi pembicara kegiatan tersebut.
Menurut Zainullah, sosialisasi empat pilar di pelosok desa dinilai tepat sasaran. Selain pemerataan hak pendapat dan pengetahuan pilar kebangsaan, sekaligus melihat langsung kondisi di pedesaaan. Terutama kerukunan dalam hidup bermasyarakat.
“Seperti sekarang, adanya sosialisasi empat pilar di desa ini menjadi salah satu wujud pemerataan hak edukasi. Supaya tidak ada kesenjangan pemahaman antara warga desa dan kota perihal kebangsaan dan Keindonesiaan,” tegas Zainullah
Zainullah menambahkan, hubungan yang terus dirawat, antara pemerintah dan rakyat, dari hulu ke hilir, merupakan sebuah keniscayaan demi terwujudnya kemakmuran. Tidak kalah pentingnya, yaitu terlaksananya nilai, norma dan aturan yang telah tertuang dalam UUD 1945 agar negara ini bisa teratur, maju dan berkembang.
“Maka, komunikasi harus terus dijalin, antara pemerintah legislatif maupun eksekutif dengan rakyat, di tingkatan manapun. Saling memberi masukan, aspirasi dan dukungan agar kebijakan bisa sesuai dengan kebutuhan warga secara keseluruhan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Zainullah juga mengingatkan tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila supaya bisa dijadikan sebagai pedoman hidup. Bagaimana idealnya sebagai warga negara bisa hidup beragama, saling gotong royong, memiliki watak tenggang rasa, bermusyawarah hingga bersikap adil antar satu dan lainnya.
“Penting bagi kita untuk memahami itu secara menyeluruh agar ada satu kesepakatan, satu visi yang mantap untuk membangun Indonesia yang kita harapkan,” terangnya (*)