QOLBI.ID,PAMEKASAN- Penataan pasar tradisional Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terlihat amburadul, penjual merengsek ke bahu jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan.
Saat ini, bahu jalan pasar waru sesak dari pedagang dan barang jualan, tengah jalan dipenuhi pengunjung. Kendati itu, kendaraan roda dua maupun roda empat ekstra hati-hati melintas karena akses jalan nyaris lumpuh.
Salah satu pengunjung pasar Waru, Maulana Humaini sangat menyayangkan kondisi pasar semakin tak karuan. Semestinya, ditata dengan baik oleh pihak pengelola pasar.
“Selama ramadhan ini kondisi pasar lebih ramai dari biasanya, akses jalan nyaris tidak berfungsi karena padat dari pedagang dan pengunjung,” kata Maulana Humaini, Senin, 18 April 2022.
Oleh karenanya, Maulana Humaini meminta pihak pengelola maupun pemerintah menata pasar waru, sehingga tertata rapi, tidak amburadul.
Kondisi pasar Waru juga disoroti Ketua Forum Mahasiswa Bangkit (FORMAT), Bahrur Rosi. Menurutnya, pengelolaan dan penataan pasar terkesan dibiarkan amburadul oleh pemerintah.
“Kami sangat menyayangkan kondisi pasar tradisional terbesar di Pantura tidak tertata rapi,” ungkap Bahrur Rosi.
Hasil pantauan FORMAT, kata Rosi, begitu ia disapa, penjual di pasar waru merembet ke tengah jalan, macet pun tak terhindar.
“Jika ditata dengan baik, kami yakin kondisi pasar Waru tidak seperti ini (amburadul,red),” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Agus Wijaya mengakui pedagang di pasar Waru membeludak, utamanya pada bulan suci ramadhan.
“Memang banyak pedagang baru yang datang, itu musiman hanya jualan di bulan ramadhan” beber Agus.
Untuk mengatasi masalah di pasar Waru, Agus akan koordinasi dengan kepala pasar untuk dilakukan penertiban sekaligus penataan pedagang.(MANK/HER)