QOLBI.ID, PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kembali akan mencairkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun ini, 2022.
Anggaran untuk TPP ASN pada tahun 2021, dialihkan untuk kepentingan masyarakat Pamekasan, saat itu, Pemkab kelimpungan mengatasi Virus Corona, hingga harus menguras Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hingga miliaran.
Kebijakan mencabut TPP mendapat respon kurang baik, bahkan ada demo yang menuntut Pemkab mencairkan tambahan penghasilan ASN.
“Kemarin dinamikanya sangat keras, sampai ada demo ASN di kabupaten ini karena TPP,” kata Bupati Baddrut Tamam.
Menurut Mas Tamam, begitu ia disapa, demonstrasi ASN indikasi adanya tata kelola pemerintahan yang tidak terorganisir dengan baik, karena kebaikan yang tidak terorganisir, akan dikalahkan dengan keburukan yang terorganisir.
“TPP merupakan bonus atas kinerja luar biasa yang dilaksanakan para ASN. Artinya, ASN harus bisa menunjukkan kerja luar biasa sebelum memikirkan bonus, kalau tujuannya TPP, maka TPP saja yang dipikirkan, sama halnya dengan saya, saya meletakkan jabatan Bupati, karena jabatan itu bagi saya hanya alat pengabdian. Kalau jabatan ini alat, tidak boleh eman kepada alat, yang eman tujuan yang harus kita perjuangkan,” ungkapnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut kembali mengingatkan kepada ASN, bahwa Pamkab Pamekasan ingin menjadikan Kabupaten yang berdaya saing. Rakyatnya, Rajja, Bajra tor Parjuga.
“Semangat ini yang ada di pikiran dan hati saya, digerakkan menjadi tindakan, menjadi pikiran, mengorganisir semua kepentingan di dalam pemerintahan ini, baru kemudian bonusnya adalah TPP,” terangnya.
Pemkab akan memberikan TPP ASN 2022 untuk memaksimalkan target kinerja yang ingin dicapai. Tentu, harapan Pemkab, ASN tidak sekadar memikirkan TPP, melainkan kreatifitas, inovasi, dan kerja cepat.
“PTT akan dicairkan. Alhamdulillah sudah berjalan, kalau kemudian TPP menjadi tujuan, kalau hidup ini tujuannya hanya makan, hewan juga makan, yang membedakan seberapa besar kontribusi kita kepada kehidupan, semakin besar kontribusi kita kepada kehidupan, kita akan dikenang dalam kehidupan, itu bedanya pahlawan dengan pecundang. Itu bedanya benalu, dan benalu dalam pemerintahan ini hisabnya lebih parah dari yang bukan benalu,” pungkasnya.(ROS/HER)