QOLBI.ID, PAMEKASAN – Aliansi Masyarakat dan Pemuda Pamekasan (Ampas) Madura, Jawa Timur, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin, 29 November 2021.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan kelangkaan pupuk. Menurut pengurus Ampas Hasib, kelangkaan pupuk di Pamekasan diduga kuat akibat ulah mafia.
“Banyak permainan pupuk oleh mafia, ini perlu disterilkan,” kata Hasib.
Saat ini, kata Hasib, masyarakat Pamekasan kesulitan mendapatkan pupuk, terutama mereka yang tidak memiliki kartu tani.
“Petani juga dirugikan karena pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Selain itu, Hasib menemukan fakta di lapangan bahwa terdapat kios menjual pupuk sistem paket.
“Pengawasan sangat lemah, sehingga pihak terkait mencari keuntungan di atas penderitaan petani,” tuturnya.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Ajib Abdullah membantah kelangkaan pupuk. Ia memastikan petani mendapatkan pupuk.
“Terkait mekanisme distribusi kami sudah tentukan, kami sudah mengeluarkan SK alokasi terhadap masing-masing distributor, kami juga hitung terkait mekanisme distribusi tiap bulannya,” beber Ajib, begitu ia disapa.
Hasil laporan dari masing-masing distributor, stok pupuk bersubsidi di Kecamatan Tlanakan, Pegantenan, Galis,Pademawu, serta Kecamatan Proppo diklaim cukup sampai Desember.
Kemudian Kecamatan Larangan, Batumarmar, Palengaan, Pamekasan, dan Kecamatan Pasean.(ROS/HER)