QOLBI.ID, PAMEKASAN – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, terus mempromosikan batik Pamekasan.
Kali ini, Mas Tamam, begitu ia disapa, memamerkan batik tulis Pamekasan, melalui kegiatan Gebyar Batik Pamekasan, di Ketapang Indah, Banyuwangi, Sabtu, 6 November 2021.
Selain menghadirkan designer nasional, Embran Nawawi, kegiatan Gebyar Batik Pamekasan, turut mengundang para pegiat seni, serta Bupati dan Wakil bupati dari Kabupaten di Jawa Timur.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan tujuan mempromosikan batik tulis Pamekasan di luar daerah, untuk mengangkat nilai tawar batik ke kancah nasional atau bahkan Internasional.
“Pemkab Pamekasan memiliki program prioritas yang diantaranya di bidang ekonomi melalui strategi desa tematik. Seperti desa batik, desa UMKM, desa pertanian, desa wisata dan lain-lain. Sungguh kita harus berjuang mendorong semangat keterpaduan lingket diantara satu dengan yang lainnya,” kata Baddrut Taman.
Politikus PKB tersebut menginginkan ekonomi masyarakat bangkit kembali setelah sekian lama lesu akibat Covid-19. Keinginan kuat pemerintah daerah tersebut diharapkan selaras dengan keinginan masyarakat untuk bersama-sama mendorong ekonomi reborn.
“Tetapi kalau tidak padu, masih ada di tataran perdebatan terus, bangkitnya ya debat terus, ekonominya nggak bangkit lagi. Karena ekonomi itu butuh cara, inovasi, kreasi serta kecepatan di era revolusi industri 4.0,” jelasnya.
Menurutnya, kabupaten yang cepat melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan memadukan potensi local wisdom dan teknologi dipastikan menjadi pemenang. Sebaliknya, daerah yang lambat merespon perkembangan zaman ini, pertumbuhan ekonominya akan lambat.
“Nah, makanya Pamekasan sedang berikhtiar memadukan konsep itu menjadi padu. Diantaranya adalah memadukan potensi batik dengan produk yang bisa dipakai oleh semua orang. Seperti sepatu batik, sepatu batik ini bagian dari program pemerintah sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru,” tandasnya.
Bupati murah senyum ini menyampaikan, dirinya memakai sepatu batik dalam beberapa acara agar pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan meniru langkahnya sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Tidak harus mahal-mahal, tetapi masyarakat tumbuh ekonominya. Sepatu batik ini saya pakai untuk ikut mempublikasikan bahwa Pamekasan sudah punya sepatu batik. Bismillahnya dua, pertama mengangkat local wisdom yang kita miliki. Kedua, mengangkat ekonomi rakyat di desa,” tambah politikus PKB tersebut.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini berharap, komitmen Pemkab Pamekasan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sukses sesuai harapan dengan ikhtiar program yang telah dicanangkan secara masif.(MANK/HER)