QOLBI.ID, PAMEKASAN – Mural bermuatan kritik terhadap pemerintah di Batuceper, Tangerang, Banten dan di Bungil, Pasuruan, dihapus oleh aparat.
Satu dari sekian mural yang dihapus bertulisan ‘Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit’.
Tindakan aparat menghapus mural itu dinilai kurang tepat, karena lukisan merupakan ekspresi dan kebebasan masyarakat.
“Mural itu media berekspresi bagi seniman, khususnya orang seni rupa,” Kata Fathur Rosi, seniman asal Pamekasan, Sabtu, 20 Agustus 2021.
Tindakan aparat mengapusa mural tersebut menurut Eros, panggilan Fathor Rosi, menandakan kondisi negara sedang tidak baik.
“Kalau negara sedang sehat mural itu tidak akan ada, tidak perlu aparat menghapus dan mencari pelukis itu, lagi pula tidak ada yang salah dengan mural itu,”ungkapnya.
Seniman lainnya, Fatihatul Huda, menyayangkan tindakan menghapus mural bermuatan kritik. Semestinya mural tersebut menjadi renungan bagi pemerintah.
“Seharunya tidak takut untuk dikritik, kalau pemerintah takut sama mural itu sangat lucu,”singkat Fatihatul, saat konfirmasi.(ros/her)