QOLBI.ID, PAMEKASAN – Pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat HUT RI ke-76, Selasa, 17 Agustus 2021, dianggap hanya ceremonial dan retorika oleh Wakil Sekretaris Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik PB PMII, Ardmediestu Priyonggo.
Armediestu menilai kebijakan Presiden terkait Pandemi Virus Corona (COVID-19) tanpa perencanaan dan road map, sehingga Pandemi tidak berangsur baik, justru memburuk.
Mendukung sikap PB PMII tersebut, Ketua PC PMII Pamekasan menyerukan konsolidasi nasional untuk mendesak Presiden mundur dari jabatannya sebagai kepala Negara.
“Kami sepakat dengan sikap PB PMII bahwa presiden Jokowi gagal menangani Covid-19,” kata Ketua PC PMII Pamekasan, Moh. Lutfi, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Presiden Jokowi dinilai Lutfi, begitu ia disapa, juga gagal menjaga amanat reformasi, terutama menyikapi persoalan korupsi.
Bahkan pemerintahan Jokowi terkesan tidak tegas terhadap koruptor, terbukti ada beberapa koruptor mendapatkan potongan hukuman.
“Pemerintahan Jokowi juga terkesan mempersempit kebebasan pendapat di muka umum yang juga menjadi bagian dari cita cita reformasi,”terangnya.(mank/her)